bimbel masuk ui | ptn

Bimbel Masuk UI

FKG UI Ajak 200 Siswa SD Rawat Kesehatan Gigi



fkgBPUI, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UI mengedukasi 200 siswa Sekolah Dasar (SD) cara merawat kesehatan gigi. Selain belajar cara menyikat gigi yang benar, mereka juga mendapat check-up terkait kondisi mulut dan gigi di Rumah Sakit Kesehatan Gigi dan Mulut (RSKGM UI). Siswa SD yang baru memiliki gigi geraham pertama mendapatkan pit and fissure sealant, yaitu treatment dalam melapisi gigi dengan tambal, agar tetap kuat dan tidak berlubang hingga dewasa.
“Sebetulnya yang kita inginkan FKG sebagai pusat kesehatan gigi di daerah ini dapat memberikan kesehatan gigi yang baik bagi siswa sekolah di Salemba dan bisa menjadi percontohan di sekolah lain. Perlahan kita ajak kerja sama. Jika kita ajak siswa mengikuti kegiatan ini, biasanya kepala sekolahnya tertarik untuk mengikuti kegiatan lain. Setelah kegiatan ini, kita berusaha mengadakan kegiatan yang kontinyu. Kita berharap perilakunya menjadi lebih baik dan kesadaran akan kesehatan giginya semakin tinggi,” ungkap Kepala Humas dan Hubungan Internasional FKG UI Melissa Adiatman, DDS, Ph.D.
Dalam kesempatan yang sama, Melissa yang juga adalah dosen dalam bidang pencegahan penyakit gigi (preventive dentistry) memberikan beberapa kebiasaan masyarakat Indonesia yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan mulut. Menurutnya, kebiasaan menyikat gigi orang Indonesia sudah dilakukan dua kali sehari, yaitu sebelum ibadah sholat subuh dan setelah mandi sore. Namun, setelah mandi sore orang masih sering makan malam dan mengkonsumsi camilan. “Sebaiknya setelah makan di malam hari, kita menyikat gigi untuk membersihkan sisa makanan di mulut,” kata Melissa lagi.
Selain itu, kata dia, jenis sikat gigi yang kebanyakan disukai oleh orang Indonesia adalah sikat gigi yang berkepala besar, padahal kepala sikat yang besar tidak dapat menjangkau gigi bagian belakang. Hal tersebut menyebabkan gigi geraham menjadi tidak bersih saat disikat, sehingga menyisakan plak atau karang gigi yang dapat menyebabkan gigi berlubang atau masalah gusi.
Melissa juga menekankan pentingnya bagi anak-anak untul tidak menggunakan pasta gigi secara berlebihan. Pasta gigi yang digunakan cukup sebesar kacang polong. Pasta gigi memang mengandung floride yang penting dalam mencegah gigi berlubang, tetapi yang lebih penting adalah gerakan mekanis dari menyikat gigi. Penting juga untukl mengurangi kebiasaan mengemil di antara dua waktu makan, untuk menjaga keasaman mulut dalam kondisi rendah. “Ketika kita makan, mulut menjadi asam. Saliva atau air liur kemudian menjadi self-cleansing atau mekanisme membersihkan sendiri untuk menormalkan keasaman dalam mulut. Ketika kita selalu makan dan tidak membiarkan mulut mengatur keasaman dengan berhenti makan dalam waktu tertentu, keasaman mulut sulit untuk berkurang,” jelas Melissa.
Tak kalah pentingnya untuk memakan makanan manis dengan jeda. Memakan makanan manis, lanjut Melissa, tetap diperbolehkan asalkan ada jeda yang berfungsi untuk menjaga keasaman mulut dalam kondisi rendah. Makan buah dapat membersihkan gigi, karena buah memiliki serat yang baik saat digigit. Selain itu, ia juga menyarankan untuk menghindari kebiasaan buruk, seperti merokok dan menggigit jempol atau kuku. (TOM)
Sumber : ui.co.id