Meski demikian, Anis, di berbagai kesempatan selalu menampik kemungkinan dia akan mendaftarkan diri sebagai calon rektor. Wakil Rektor I UI ini mengaku siap untuk maju dalam pertarungan pemilihan rektor jika diusung atau dicalonkan. Bahkan, Anis yakin dapat memenuhi semua persyaratan administratif proses pendaftaran hanya dalam semalam. Namun, hingga kini Anis masih menunggu lamaran pihak-pihak yang menginginkan dirinya untuk maju.
"Saya siap di mana saja. Kalau menuruti hati nurani, saya lebih pilih menjadi dosen. Tetapi kalau saya didorong, didukung, sebagai bentuk tanggung jawab, sebagai orang yang berada di dalam kapal yang lagi oleng, salah satu anggota kapten saat diberikan tanggung jawab dengan dukungan orang banyak saya siap," kata Anis tegas, kepada wartawan yang menemuinya di ruang kerjanya, Senin (3/9/2012).
Anis mengklaim, dia sudah berpengalaman selama 20 tahun menjabat posisi pimpinan di rektorat UI. Meski begitu, Anis mengaku tidak dapat mencampuri independensi mahasiswa, terutama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI.
"Saya belum tahu, mahasiswa kan punya netralitas sendiri, punya pendirian sendiri. Lepaskan independensi mereka kan enggak mungkin,” ungkapnya.
Terkait adanya wacana Muhammad Anis versus Anies Baswedan (calon eksternal UI), Anis hanya tertawa. Menurutnya, pemilihan akan berlangsung secara terbuka dan demokratis. Dia juga tidak mempermasalahkan calon eksternal, mengingat pilrek ini bersifat terbuka. Keberadaan dua Anis, menurutnya akan memberi satu warna tersendiri dalam sebuah proses demokrasi di UI.
"Terpilih itu takdir. Kita boleh saja bilang saya yakin menang, namun tetap saja pasti ada campur tangan Tuhan yang Maha Kuasa," paparnya.(rfa)